Didakwa Lakukan Monopoli, Google Sepakat Bayar Denda Rp10,8 Triliun
(Jakarta, 20/12/23) Setelah kekalahannya dalam sidang kasus monopoli melawan perusahaan pengembang game, Epic Games, Google kini dijatuhi hukuman untuk membayar denda.
Tak hanya Epic Games, beberapa kelompok di Amerika Serikat juga melaporkan Google atas tuduhan monopoli.
Google terbukti melakukan monopoli lewat layanan Play Store secara ilegal dengan menetapkan potongan komisi yang tinggi untuk setiap transaksi yang dilakukan lewat sistem mereka.
Akhirnya, pengadilan sepakat menjatuhi denda kepada Google sebesar 700 juta dolar AS atau setara dengan Rp10,8 triliun.
Dari 700 juta dolar AS tersebut, sebesar 630 juta dolar AS dialokasikan untuk ganti rugi kepada konsumen dan sisanya akan masuk ke kas negara.
Selain itu, Google juga mendapat gugatan lain dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas tuduhan melanggar hukum kompetisi untuk mesin pencari dan iklan digital.
Read More
Selain membayar denda sebesar Rp10,8 triliun rupiah atau setara dengan 700 juta dolar AS, Google juga berkomitmen akan memperbaiki layanan mereka.
Google tidak akan memaksa para pengembang aplikasi menggunakan sistem pembayaran dari Play Store dan akan mengizinkan developer untuk memberlakukan sistem pembayaran sendiri.
Selain itu, Google juga akan membuat proses pengunduhan aplikasi menjadi lebih sederhana dengan cara memberikan kebebasan bagi para pengguna untuk mengunduh aplikasi secara langsung dari developer tanpa melalui Play Store.
Meskipun kesepakatan terkait kasus monopoli Play Store ini sudah diumumkan sejak September lalu, namun publik baru mengetahui hal ini sekarang.
Sementara itu, Google berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan Play Store dengan menyediakan opsi yang lebih bagi pengguna agar tetap menjadi yang terdepan dalam pasar kompetisi.
———————————————
Connect with Nakama.id:
Website: https://nakama.id
Instagram: @nakama.program
Linkedin: Nakama ID
Youtube: Nakama ID
For further inquiries please email us at program@nakama.id
